• Imagen 1 Resensi Negeri 5 Menara
    Tidaklah sulit mengenali sebuah novel berkualitas. Sebuah logo pada sampul depan bertuliskan BEST SELLER dan berbagai opini positif dari para tokoh terkenal

Kesalahan Pertama dan Terbesar

Kita begitu piawai membicarakan masa depan seolah-olah kita benar-benar mengetahuinya. Tentang seperti apa konsep rumah tangga yang akan kita bangun, tentang berapa jumlah anak kita nanti, tentang bagaimana caranya mendaur ulang bahagia yang kita ciptakan setiap hari, juga tentang seperti apa rupa kita ketika tua. Kita membicarakannya dengan begitu antusias. Tertawa setiap kali pembicaraan kita sampai pada imajinasi tentang gigimu yang hanya tersisa dua, atau membayangkan rambutku yang mulai memutih dan hanya tersisa beberapa helai saja. Kita benar-bebar gila saat mengkhayal tentang masa depan. Kita gila karena kita sedang jatuh cinta. Kita begitu detail membicarakan masa depan sampai-sampai kita lupa satu hal, bagaimana jika pada akhirnya kita tidak ditakdirkan bersama? Ini kesalahan yang pertama sekaligus yang terbesar.

kita bahkan tidak mempersiapkan diri seandainya salah satu dari kita memutuskan pergi. Atau mungkin hanya aku saja yang lupa mempersiapkannya.

Saat Kita Menemukan Bahagia Sendiri-sendiri

Saat aku menulis ini, mungkin kamu sudah bahagia sekarang. Menemani buah hatimu yang lucu itu, atau sedang menyiapkan sarapan pagi yang sempurna untuk dinikmati bersama pria yang saat ini paling kamu sayangi.

Saat aku menulis ini, mungkin saja kamu sudah benar-benar lupa, bahwa aku pernah ada di sepersekian kali putaran waktu dalam hidupmu untuk menemanimu, memenuhi isi kepalamu dengan memori 'tentang kita' yang mungkin saja sudah terdelete sempurna atau setidaknya tertumpuk dengan memori baru dengan seseorang yang bukan aku lagi.

Tidak apa, memang begitu seharusnya. Saat kamu bersama kebahagiaanmu. Aku pun sudah menemukan kebahagiaanku sekarang. Aku malu sekali jika mengingat hari itu, hari di mana aku mendapati betapa keras kepalanya diriku, merasa yakin sekali bahwa tanpamu tidak akan ada lagi bahagia. Bahwa jika bukan bersamamu, apalah artinya bersama dengan yang lain. Dan mengklaim, bahwa hanya kamu satu-satunya di dunia yang bisa membuat hatiku jatuh hingga tak ingin kuambil lagi. Hanya kamu satu-satunya yang akan kucintai tanpa pernah selesai.

| Blogger Template by BloggerTheme powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme