• Imagen 1 Resensi Negeri 5 Menara
    Tidaklah sulit mengenali sebuah novel berkualitas. Sebuah logo pada sampul depan bertuliskan BEST SELLER dan berbagai opini positif dari para tokoh terkenal

Kutukan Kecantikan Miss X



Selepas kuliah, saya bergegas ke Bintaro Plaza. Apalagi tujuan saya jika bukan mengunjungi  Gramedia.  Berlama-lama di Gramedia, memilah-milah buku lalu  membacanya sebelum membeli adalah cara terbaik mendapat buku yang benar-benar kita butuhkan. Dan menghabiskan banyak waktu di toko buku barangkali merupakan cara berharga dalam membuang waktu.
Dari sekian banyak buku yang saya temukan, terdapat  sebuah cerpen yang berjudul kutukan kecantikan Miss X. saya terpekur, mencoba-coba menerka bagaimana jalan ceritanya dan bagaimana  mungkin kecantikan bisa mendatangkan kutukan?. Ternyata   beginilah ceritanya :

Aku menuangkan satu sachet kopi dengan campuran dua sachet gula rendah kalori ke dalam gelas plastic medum size yang terisi air panas, lalu mengaduknya perlahan hingga tercampur sempurna. Saat ini arlojiku menunjukkan pukul setengah tujuh. Masih terlalu pagi menurut kelaziman untuk duduk sarapan di salah satu kedai fast food yang banyak berjejer di pelataran ruang tunggu bandara ini.

Hari ini, sahabat baikku Bagus akan segera datang dari Frankfurt, namun pesawat yang membawanya baru akan tiba satu jam lagi. Satu jam yang terasa lama jika digunakan untuk menunggu, namun entah mengapa aku menikmati satu jam menunggunya, sebenarnya aku memang membutuhkan suasana seperti ini, karena selama satu jam ini aku bisa mengingat dengan nyaman kenangan-kenangan bersamanya. Sambil menyeruput kopi aku menyalakan laptop dan membuka email  darinya. Dalam sebuah attachment kirimannya, aku melihat foto Bagus sedang tertawa lebar sambil memeluk istrinya yang menggendong  Bayi mereka. Bagus juga menjelaskan kenapa ia dan istri berkunjung  ke Jakarta, Dia bilang,  “istriku Anna, yang sratus persen asli jerman  ingin sungkeman dengan orang tuaku di sini”. Walaupun kutahu sebenarnya Anna ingin sekalian plesiran di Kota ini.

karena panik

Seorang pekerja bangunan yang sedang mengecat di lantai 4 tiba-tiba dikagetkan dengan seorang yang datang tergopoh-gopoh mendatanginya.
"Maman, Dedeh anakmu tertabrak di ujung jalan!"
Karena panik, pekerja itu memutuskan untuk loncat dari jendela lantai 4, apalagi dibawah gedung terdapat kolam yang cukup dalam. Lebih menyingkat waktu, pikirnya.
Melewati lantai 3, ia baru ingat bahwa ia tidak punya anak bernama Dedeh.
Melewati lantai 2, ia baru ingat bahwa ia tidak punya anak.
Melewati lantai 1, ia baru ingat bahwa ia belum menikah.
Byuuur...
Begitu mendarat di air, ia baru ingat bahwa namanya bukan Maman.



Humor dan Hikmah
Panik. Kata ini bisa membuat orang membuat kesalahan fatal dalam hidupnya.
Panik membuat kita membuat keputusan salah, membuat kita melakukan sesuatu tanpa berpikir panjang.

Hei, Siapa yang mendorong saya?

Suatu hari seorang raja yang terkenal lalim, tiba-tiba mengumpulkan rakyatnya ‘katanya’ untuk memberi hadiah. Tumben-tumbenan ini raja mau kasih hadiah, begitu pikir sebagian besar rakyat.
Akan tetapi dasar raja lalim, sekalipun ia memberi hadiah ia tidak memberinya gratis.
“Wahai rakyatku, aku punya hadiah besar untuk kalian” kata raja.
“Horee…’
“Tapi ada syaratnya” raja menambahkan.
”Huuuu “ Rakyat berteriak dalam hati.
“Saya akan memberikan satu guci emas bagi sia yang berani berenang menyeberang sungai ini” kata raja, sambil menunjuk sungai lebar yang mengelilingi istananya dan direnangi olah ratusan buaya.
“Huh” Rakyat langsung lemas, tak bereaksi.
Melihat rakyat tidak ada yang beminat raja menambahkan.
“Jika tidak berminat seguci emas, boleh juga pilih hadiah menjadi gubernur ku di ibu kota” tambah raja menawarkan pilihan.

| Blogger Template by BloggerTheme powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme