Kisah Cinta Klasik yang mengagumkan
7/21/2013 12:35:00 AM
Kamu dan secangkir kopi sastra
, Posted in
cinta
,
Inspiratif
,
Religi
,
1 Comment
Aku ingin
menceritakan sesuatu padamu kawan, tentang sebuah kisah cinta klasik yang
mengagumkan, yang terukir ribuan tahun silam dan sungguh masih relevan untuk
dibicarakan.
Adalah seorang
pemuda yang tinggal dan dibesarkan oleh keponakan dari ayahnya. Ia tumbuh dan
dididik dengan sangat baik sehingga jadilah ia seorang pemuda yang tampan, cerdas,
gagah, cemerlang dan baik perangainya. Maka tak heran jika banyak sekali gadis
yang tergila-gila menaruh hati padanya. Namun pemuda itu tak menghiraukan satu
pun gadis yang tertarik padanya karena ia memiliki rahasia kecil. Apakah rahasia
kecil itu? Rupanya pemuda itu telah jatuh cinta pada seorang gadis.
Ya, seorang
gadis yang tak lain adalah anak dari orang yang telah mendidiknya sejak kecil. Tak
sulit memang membayangkan bagaimana perasaan itu tumbuh, usia sang pemuda dan
gadis itu hampir sebaya, tinggal di rumah yang sama, bahkan mereka menghabiskan
masa kecil dengan bermain bersama-sama. Tak pelak, cinta pemuda itu tumbuh
begitu saja pada sang gadis apalagi gadis itu tumbuh menjadi wanita yang
pintar, cantik dan anggun. Namun sang pemuda sadar bahwa ia telah jatuh cinta
pada anak dari seseorang yang telah mendidiknya, membesarkannya dan seseorang
yang sangat dihormatinya, lantas bagaimana mungkin ia menyampaikan rasa
cintanya kepada sang gadis. Baginya itu merupakan suatu hal yang lancang.
Namun tak
dinyana, rupanya gadis itu pun juga memiliki perasaan yang sama pada sang
pemuda. Tetapi meskipun mereka saling mencintai, mereka tak pernah melanggar
batas. Jangankan berduaan, saling melirik pun tidak berani, apalagi berbicara
terbuka mengenai perasaan masing-masing. Mereka adalah orang-orang terbaik di
zamannya yang memiliki pemahaman yang baik tentang cinta dan perasaan. Yang mereka
lakukan adalah mengirim doa ke langit, bermunajat kepada sang pengatur jodoh dan tetap menjadi
pribadi yang menjaga kesucian hati dan diri. Maka perasaan itu terpendam entah
berapa lama. Sang gadis pun sudah sekian kali dilamar. Andai saja sang gadis
menerima salah satu lamaran yang datang, maka pupuslah harapan pemuda itu,
binasalah keinginan sang pemuda mempersunting gadis yang telah lama
dicintainya. Dan andai saja sang gadis mengatakan perasaan yang sebenarnya kepada
ayahnya. “Ayah aku mencintai pemuda itu, nikahkanlah aku dengannya ayah”,
mungkin saja sang gadis dan pemuda itu sudah bersatu. Mudah saja mengatakan itu
semua, namun sang gadis tidak melakukannya, karena dengan pemahaman yang baik
ia percaya bahwa Tuhan akan menjadikannya indah pada waktunya. Ia yakin bahwa Allah
akan mempersatukan cinta suci mereka berdua.
Lantas bagaimana
akhirnya mereka bisa bersatu?. Allah lah yang mengatur semuanya. Allah telah
memerintahkan mereka untuk berjodoh. menakjubkan sekali bukan?. Akhirnya
datanglah kesempatan itu. saat banyak lamaran terhadap sang gadis yang ditolak. pemuda itu dengan penuh keberanian akhirnya menghadap ayah sang gadis tersebut untuk melamar. Dan ayah dari sang gadis menjawab Ahlan Wa sahlan atas lamaran tersebut yang artinya ' lamarannya diterima'. lamaran pemuda itu diterima karena memang ialah yang ditunggu sejak lama oleh Ayah sang gadis itu karena beliau tahu betul bahwa pemuda itu adalah pemuda terbaik yang sangat pantas
jika disandingkan dengan puterinya. Si pemuda lalu menjual perisai
perangnya untuk pernikahan tersebut, pembeli perisai tersebut (yg juga adalah
orang terbaik di zaman itu) mengembalikannya, sebagai hadiah pernikahan. Dan
menikahlah pasangan muda ini. Hingga si gadis itu meninggal, pemuda tersebut
tidak pernah menikah lagi meskipun boleh dan banyak orang di sekitarnya yang
melakukannya. Gadis itu cinta pertamanya, dan sebaliknya, pemuda itu cinta
pertamanya. Banyak sekali kisah mengharukan setelah mereka menikah. Pengorbanan
atas cinta. Kisah bahagia, kabar duka, semuanya mereka lalui. Cinta hingga maut
memisahkan.
Di akhir
kisah, adakah yang penasaran siapakah nama pemuda dan gadis itu?. Silahkan ganti
nama pemuda itu dengan Ali bin Abi Thalib dan untuk nama sang gadis boleh diganti dengan Fatimah
Azzahra puteri Rasulullah Muhammad SAW. Itulah kisah cinta yang mengagumkan. Kisah
cinta yang didasari pada kecintaan kepada Allah Azza Wajalla sang pemilik
segala cinta. Dan kisah cinta yang membuktikan bahwa selalu ada keterlibatan
Allah saat dua orang yang saling jatuh cinta berdoa dengan harapan yang sama,
harapan untuk saling dipersatukan.
Hari ini banyak orang yang mulai lupa, bahwa
urusan jodoh ada dalam kuasa Allah. Meskipun
Allah memberikan penghormatan kepada kita untuk memilih sendiri mau menikah
dengan siapa, namun tetap saja Allah yang memberi persetujuan apakah kita akan
benar-benar menikah dengannya atau tidak. Maka sebuah keharusan bagi kita untuk
tetap memiliki pemahaman yang baik. Apakah itu? Pemahaman yang baik bisa berupa
sebuah pengertian bahwa jodoh yang baik akan datang jika kita terus memperbaiki
diri, bisa pula berupa cara hidup yang baik, mengisi waktu dengan hal-hal
bermanfaat dan jika menemukan seseorang yang dicintai, maka rasa cinta itu
dijadikan sarana untuk lebih dekat kepada sang pemberi cinta, Allah Azza
Wajalla.
Apakah
kita bisa mengalami perasaan cinta yang agung? Tentu saja Bisa. Dan terlepas
dari akan seperti apa mengharu birunya perasaan kita, Kesedihan, Pengharapan.
Menunggu, dan Bersabar. Maka selalulah bentengi dengan pemahaman yang baik. Ada
kaidah-kaidah agama yang tidak bisa dilanggar, ada peraturan-peraturan yang
tidak bisa diabaikan. Ah, semoga kita semua akan senantiasa dinaungi dengan
cinta yang berbalut keridhaan… insya Allah.
Thank’s
for Reading
N follow
@maman_elfarizy
sabaaarr..sabaarr hehe.. bagus man