• Imagen 1 Resensi Negeri 5 Menara
    Tidaklah sulit mengenali sebuah novel berkualitas. Sebuah logo pada sampul depan bertuliskan BEST SELLER dan berbagai opini positif dari para tokoh terkenal

Extraordinary-nya wanita yang merokok



Judulnya sih agak kontroversial, barangkali sekontroversial pembahasannya, tetapi jangan buru-buru berhenti membacanya ya readers. Utamanya, untuk para wanita kece, cewek sporty dan berjati diri anak GAUL yang suka menikmati benda berasap yang satu itu.

Merokok, adalah sebuah rutinitas dan aktivitas yang lazim bahkan popular di Republik kita tercinta ini. Mudah saja membuktikan anggapan tersebut, lihat saja siapa orang-orang terkaya di negeri ini, tak lain adalah pemilik perusahaan rokok. Konsumsi rokok di negeri ini  pada tahun 2012 saja sudah mencapai 302 miliar batang per tahun. "Bisa diibaratkan setiap mulut orang Indonesia dipenuhi 1.250 batang rokok, termasuk yang baru lahir," sungguh extraordinary. Rokok sudah menjadi lifestyle bagi semua kalangan usia baik orang dewasa, remaja bahkan anak anak  dan juga menjadi candu yang syahdu untuk lelaki maupun WANITA.

Belajar Ikhlas Dari peristiwa koin penyok



Seorang laki-laki hendak pergi mencari pekerjaan karena sudah lama ia menganggur. Di tengah perjalanan, laki-laki tersebut menemukan sebuah koin kuno yang keadaanya tak lagi bulat sempurna, penyok dan lusuh sekali, namun sepertinya koin itu adalah mata uang peninggalan zaman dahulu yang bisa diperkirakan terbuat dari logam mulia. 

Ah mungkin dengan menukarkan koin ini ke bank, aku akan mendapatkan uang” gumam laki-laki itu dalam hati. Sesampainya di bank, teller bank mengatakan, “maaf pak kami tidak bisa menerima koin kuno ini. Bagaimana kalau koin ini ditukarkan saja ke kolektor barang-barang kuno, mungkin koin ini bisa dihargai mahal”. Laki-laki tersebut menerima saran teller bank tadi dan bergegas menukarkannya ke kolektor barang-barang antik. Ternyata koin penyok itu dihargai 20 U$ Dollar oleh sang kolektor.

Setelah mendapat uang 20 U$ dollar, laki-laki itu bergegas pulang untuk menemui istrinya dan berbagi kebahagiaan dengan uang yang didapatnya, namun ditengah perjalanan pulang, ia melihat kayu di sebuah toko kosen, ia terpikat melihat keindahan kayu itu dan berhasrat untuk membelinya. Kebetulan harganya 20 U$ dollar,

| Blogger Template by BloggerTheme powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme