Darimu Aku Belajar
7/31/2014 09:24:00 AM
Kamu dan secangkir kopi sastra
, Posted in
Sastra
,
0 Comments
Darimu aku
belajar…
Tentang
bagaimana menjadi pemaaf. Disakiti berkali-kali, tetapi tak pernah alpa
mendoakan mereka yang berkali-kali melukai.
Darimu aku
belajar…
Tentang
bagaimana caranya menjadi pribadi yang menyenangkan. Tak pernah segan menebar
senyum kepada sahabat. Menghibur setiap yang sedih. Menjadi pendengar terbaik
dan selalu ikut berempati atas setiap duka yang orang ceritakan kepadamu.
Darimu aku
belajar….
Tentang
bagaimana caranya menjadi sahabat sejati. Bersikap peduli tanpa basa-basi.
Menolong tanpa tapi. Berbagi tanpa takut rugi.
Darimu aku
belajar…
Tentang
bagaimana caranya mengagumi. Iya. Kamu yang berhati bening, berperangai anggun menjadi
sosok sempurna untuk dikagumi dengan baik.
Darimu aku
belajar…
Tentang
bagaimana caranya memuji dengan tulus. Iya. Tentu saja dari caramu memujiku
yang kemudian membuatku menjadi sebangga-bangganya lelaki, sehingga akupun
memujimu dengan cara yang sama.
Darimu aku
belajar…
Tentang
bagaimana caranya mencintai dengan benar. Aku melihatmu yang melabuhkan cinta
atas dasar ketaatan pada Rabb-mu, bukan semata-mata atas penilaian fisik. Aku
melihatmu yang mencintai karena Allah, pun melepaskan karena Allah.
Darimu aku
belajar…
Tentang
bagaimana menjadi anak yang membanggakan orangtua. Seperti kamu, yang tidak
pernah mengecewakan orang tuamu. Aku tahu betul saat inginmu tak sejalan dengan
keinginan ayah-ibumu, kamu lupakan apa yang menjadi inginmu dan menuruti
keinginan ayah-ibumu hanya agar melihat mereka tetap tersenyum. Aku tahu betul
tentang usahamu yang mati-matian terus berusaha menyenangkan ayah-ibumu, tidak
peduli sudah berapa kali kamu mengorbankan perasaan, sepanjang kamu bisa
membahagiakan orang tuamu.
Darimu aku
belajar…
Tentang
bagaimana menjadi sebahagia-bahagianya lelaki. Kamu yang piawai membuatku
selalu merasa nyaman saat bersamamu. Kamu yang selalu membuatku menjadi
seberharga-berharganya lelaki setiap kali kamu memujiku. Dan kamu
yang seringkali menyebut namaku dalam setiap doamu.
Darimu aku
belajar….
Tentang
bagaimana caranya menjadi perindu yang baik. Bagaimana tidak, sebab bersamamu
adalah hal yang selalu ingin kuulang setiap saat. Mengingatmu adalah hal yang
selalu kulakukan setiap waktu. Dan kini, merindukanmu adalah salah satu
keahlianku yang terbaik.
Darimu aku
belajar…
Tentang
bagaimana caranya melepaskan dengan ikhlas. Jika suatu hari kamu harus pamit
pergi, maka percayalah, tidak akan ada amarah yang tersisa di hati.
Bersamamu
aku menjadi pembelajar yang baik. Dan kamu, tentu saja menjadi pengajar yang
terbaik.
Abdurahman El-Farizy
Poris Gaga, Batuceper. Kota
Tangerang
31 Juli 2014, 08:59 WIB.
0 Response to "Darimu Aku Belajar"
Posting Komentar