Kesalahan Pertama dan Terbesar
9/20/2015 10:23:00 PM
Kamu dan secangkir kopi sastra
, Posted in
cinta
,
fiksi
,
Sastra
,
0 Comments
Kita begitu piawai membicarakan masa depan seolah-olah kita benar-benar mengetahuinya. Tentang seperti apa konsep rumah tangga yang akan kita bangun, tentang berapa jumlah anak kita nanti, tentang bagaimana caranya mendaur ulang bahagia yang kita ciptakan setiap hari, juga tentang seperti apa rupa kita ketika tua. Kita membicarakannya dengan begitu antusias. Tertawa setiap kali pembicaraan kita sampai pada imajinasi tentang gigimu yang hanya tersisa dua, atau membayangkan rambutku yang mulai memutih dan hanya tersisa beberapa helai saja. Kita benar-bebar gila saat mengkhayal tentang masa depan. Kita gila karena kita sedang jatuh cinta. Kita begitu detail membicarakan masa depan sampai-sampai kita lupa satu hal, bagaimana jika pada akhirnya kita tidak ditakdirkan bersama? Ini kesalahan yang pertama sekaligus yang terbesar.
kita bahkan tidak mempersiapkan diri seandainya salah satu dari kita memutuskan pergi. Atau mungkin hanya aku saja yang lupa mempersiapkannya.