Yang Membuatmu Nyaman, Belum Tentu Mencintaimu
10/16/2014 01:47:00 PM
Kamu dan secangkir kopi sastra
, Posted in
cinta
,
fiksi
,
Sastra
,
0 Comments
Aku paham, bagaimana bahagianya kamu
saat pergi bersamanya. Setelahnya, kamu bercerita padaku bahwa baru saja dia
mengajakmu pergi entah kemanalah yang tentu saja berhasil membuatmu berbinar bahagia. Aku pun mengerti,
bagaimana menyenangkannya perasaanmu saat bisa berlama-lama berbincang apa saja
dengannya. Karena yang aku tahu, dia selalu bisa membuatmu tertawa. Dia selalu sukses
membuatmu lupa waktu, sehingga obrolan
tiga jam hanya terasa seperti lima menit saja. Aku tahu. Tahu semua limpahan
perasaanmu kepadanya. Kau mencintainya, bukan? Dia yang menurutmu baik hati,
dia yang katamu selalu bisa membuat suasana nyaman, dan dia yang memang sudah
membuat hatimu jatuh ke dalam dekapannya. Dari mana aku tahu semuanya? Tentu saja
dari ceritamu, dari binar matamu, dari gerak-gerik sikapmu, hingga dari suara
hatimu yang bisa kutangkap.
Masalahnya, aku pun mengenal dia. Bagaimana
tidak? Dia kawanku juga. Celakanya, aku juga tahu bahwa dia tidak mencintaimu. Aku
sangat tahu itu. Kalaupun dia bersedia pergi bersamamu, kalaupun dia rela
berlama-lama berbincang denganmu, itu karena dia menganggap kamu sosok yang
menyenangkan. Itu saja. Bahkan saat dia memujimu, bukan berarti dia menaruh
hati padamu. Kadang memuji artinya memuji, tidak ada arti yang lain. Kamu salah
mengerti, tetapi tidak apa. Bukankah hal semacam ini seringkali terjadi. Merasa
Ge’er lantaran seseorang tersenyum
manis kepada kita. Merasa yakin seseorang mencintai kita karena dia memberi
perhatian. Maka dalam kasus ini, wajar saja kalau kamu merasa dia mencintaimu. Meski
harus kukatakan sekali lagi, dia tidak mencintaimu.
Tetapi sudahlah. Sudah cukup bagimu
memupuk perasaan cinta kepadanya. Iya. Kamu pernah menemaninya bercerita
berlama-lama hingga larut malam. Kamu pernah menemaninya pergi ke banyak
tempat. Kamu sudah melakukan apa yang kamu bisa untuk membuatnya jatuh cinta. Tapi
hentikan. Sudah cukup. Sekarang, waktunya kamu melepaskannya. Dia
sudah punya kebahagiaannya, tanpa kamu harus membuatnya bahagia. Tanpa kamu
pun, sekarang, sudah ada yang menemaninya bercerita berlama-lama.
Yang perlu kamu lakukan sekarang
hanyalah melupakannya, sambil meyakini bahwa ada cinta yang lain menunggumu. Kamu
hanya perlu melihat ke arah lain, entah kemana pun itu. Kalau kamu hanya fokus
kepada dia yang ternyata mengabaikanmu, maka kamu tidak akan pernah menemukan
kebahagiaan di tempat yang lain.
selengkapnya.......................................................................kita bertemu di buku Cerah dalam Cinta Saja Ya.............................................................................................................................................
...........................................................................................cerita lanjutannya ada di sana...........................
...........................................................................................cerita lanjutannya ada di sana...........................
Abdurahman El-Farizy
Poris, Batuceper. kota Tangerang
Kamis, 16-10-2014 13:40 WIB
0 Response to "Yang Membuatmu Nyaman, Belum Tentu Mencintaimu"
Posting Komentar