kamu dan secangkir kopi sastra

Di zaman ini.......

Adakah wanita sholihah yang selalu menjaga Izzah & mahkota kesuciannya hanya untuk lelaki yang kelak mempersuntingnya?

Adakah wanita Sholihah yang selalu menundukkan pandangannya kala bertemu dengan pemuda yang dicintainya?

Adakah wanita Sholihah yang tidak cerewet dalam memilih pasangan & hanya menginginkan lelaki yang dinobatkan sebagai ahli surga untuk jadi pendamping hidupnya?


Adakah wanita Sholihah yang teguh menjaga maruahnya ditengah kehidupan dunia yang menyesatkan?

Adakah wanita Sholihah yang ketika ada pemuda yang menggodanya ia berkata "Aku takut kepada Allah"?

Adakah wanita Sholihah yang menjaga komitmen terhadap ikhwan yang dicintainya tanpa melanggar komitmennya dalam mencintai Allah?

Adakah wanita Sholihah yang apabila hatinya dipenuhi rasa cinta oleh seorang pemuda, ia ikhlas menitipkan perasaannya kepada sang pemilik cinta, "Allah Azza wa jalla"?

Adakah wanita Sholihah yang tidak berkurang ketakwaannya meski hatinya diselimuti rasa rindu pada yang dikasihinya?

Adakah wanita Sholihah yang memiliki hati sekuat baja dalam menepis godaan namun selembut kapas dalam menerima kebenaran?

Adakah wanita Sholihah yang meski pesonanya mampu menyihir pemuda manapun, ia tetap konsisten pada Ikhwan pilihannya & tetap tawadhu kepada tuhannya?

Adakah wanita Sholihah yang tidak bermain-main dengan hatinya & tidak pula mempermainkan hati Ikhwan yang mencintainya?

Adakah wanita Sholihah yang tidak memubadzirkan hatinya dengan memikirkan seseorang yang belum tentu menjadi jodohnya?

Adakah wanita Sholihah yang sabar menanti lelaki pilihannya & disela-sela penantiannya itu ia tetap menjaga kemurnian hati & perasaannya?

Adakah Wanita Sholihah yang tetap berhiaskan kesederhanaan meski dunia dan isinya gaduh dengan kemewahan?

Adakah wanita Sholihah zaman ini yang akan tetap menjadi Sholihah, kini, nanti bahkan sampai ruh berpisah dari jasadnya?
 
 Adakah aku mendapati jawaban itu semua darimu 'al-mar'atussholihah'?

                                                                           
                                                                     Abdurahman El-Farizy