Cerah dalam Cinta



Judul buku       : Cerah dalam Cinta
Penulis             : Arian Abdurahman
Penerbit           : Oksana
Harga               : Rp. 40..000

Cara memesan buku Cerah dalam Cinta (CDC)

  • Kirimkan SMS/WA ke 0838 7884 5946, sebutkan jumlah buku yang dipesan NAMA, dan ALAMAT. Contoh SMS: Pesan 3 buku CDC, pemesan Riski, Alamat Jl. Lembang VII, RT 01/05, Ciledug, Tangerang
  • Kami akan reply berisikan total harga buku+ongkos kirim (kami menggunakan paket reguler JNE). Umumnya, 1 kilogram bisa untuk 4 buku, pemesanan 1 buku tetap dianggap 1 Kg (dibulatkan pihak JNE). Untuk memudahkan perhitungan, maka kami selalu memakai patokan 4 buku = 1 kg. Agar ongkirnya efisien, kami selalu menyarankan pesan dengan kelipatan 4 buku.
  • Setelah menerima sms konfirmasi, Pemesan melakukan transfer sesuai sms yg kami kirimkan ke Bank BRI, rek: 1511-01-004831-50-0 a.n. Abdurahman atau BSM (syariah Mandiri) 704-2075-358, a.n. Abdurahman 

Ada tujuh miliar penduduk bumi saat ini. Jika separuh saja dari mereka pernah jatuh cinta, maka setidaknya akan ada satu miliar lebih cerita cinta. Akan ada setidaknya 5 kali dalam setiap detik, 300 kali dalam semenit, 18.000 kali dalam setiap jam, dan nyaris setengah juta sehari-semalam, seseorang entah di belahan dunia mana, berbinar, harap-harap cemas, gemetar, malu-malu menyatakan perasaanya. (Tere Liye, Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah)

Setiap kisah cinta kita adalah spesial, meski didalamnya dibumbui dengan patah hati, terlukai, menunggu, berharap, dan segala luapan perasaan cemas. Dalam kondisi bagaimana pun, kita selalu punya kesempatan memiliki kisah cinta yang agung, kisah cinta yang spesial sepanjang kita mau memiliki pemahaman yang baik. Sepanjang kita terus-menerus berusaha memperbaiki diri.

Cerah dalam Cinta adalah buku kumpulan kisah tentang cinta. Cinta yang mengharu biru, cinta yang sederhana, cinta yang berujung luka sekaligus bahagia, hingga cinta yang mendewasakan, menguatkan, dan mendatangkan keikhlasan.


Buku Cerah dalam Cinta berisikan 16 judul, 3 di antaranya saling berkaitan. Terdapat cerpen, narasi, dan beberapa kalimat inspiratif yang mencerahkan, utamanya dalam  urusan cinta dan perasaan. Penyampaian narasi dengan menggunakan kata ganti ‘Aku’ untuk penulis, dan kata ganti ‘Kamu’ untuk pembaca (saya mengistilahkannya dengan; Monolog aku), sehingga seolah-olah penulis seperti mengajak pembaca menjadi lawan bicara. Dan tentu saja, pembaca akan menjadi bagian yang  ikut terserap ke dalam jalan cerita. Seperti sedang memerankan tiap momen skenario yang tersaji di dalamnya.

Penuturan kisah dalam buku ini dikemas secara apik oleh penulis, sehingga menimbulkan efek cerita yang seolah begitu nyata, padahal sesungguhnya semua yang tersaji di buku ini adalah tentang fiksi. Namun demikian, kisah fiksi dalam buku ini adalah potret nyata yang secara kebetulan kerap dialami banyak orang.

Lebih jauh, buku ini membahas tentang bagaimana cara mencintai dengan benar, mengelola perasaan dengan bijak, melepaskan dengan ikhlas, membuat patah hati menjadi tak seburuk yang dibayangkan, bahkan buku ini akan mengajak kita memaknai patah hati sebagai alasan untuk mendewasakan diri, menuju cinta baru yang lebih berkelas dan berkualitas.

Beberapa  kutipan yang terdapat dalam buku ini:
“Meski pada akhirnya kita tidak ditakdirkan untuk menua bersama dan tidak memiliki kesempatan untuk menghebat bersama, tetapi aku selalu ingin kamu bahagia, entah dengan siapa pun nanti pada akhirnya. Meski aku masih mencintaimu, tidak ada yang lebih baik selain melepaskan, melepaskanmu dalam selega-leganya perasaan.”

“Hanya waktu yang selalu baik hati mengobati luka, menumbuhkan harapan baru.”

“Kadang dalam beberapa hal, kita fokus mengejar yang tak patut dikejar, mengharap yang tak seharusnya diharapkan, mencintai yang  jelas-jelas mengabaikan. Dan celakanya, tidak menyadari bahwa sebenarnya ada tempat indah yang telah disiapkan Tuhan, meskipun tempat itu sangatlah dekat. Kesalahan terbesar banyak orang ialah, terlalu fokus kepada yang mereka cintai, sampai-sampai lupa bahwa di dekatnya ada yang mencintainya”

“Besok lusa, jika aku harus bertindak bodoh, semoga itu bukan lagi tentang kamu. Jika aku harus jatuh, semoga aku hanya jatuh di tempat yang seharusnya. Di tempat yang membuatku bahagia karena saling mencintai. Semoga.”

“Maka, akan kujadikan kamu ‘rumahku’, tempat di mana aku selalu ingin berpulang sejauh apa pun aku pergi.”

“Alasan terlogis mengapa kita tidak bisa menua bersama adalah, aku mencintaimu luar biasa. Sedangkan kamu menganggap hadirku sekadar saja.”

“Jangan khawatir dengan urusan perasaan. Cukup bersabar. Besok lusa jika berjodoh, bahkan kita bisa menghabiskan 50 tahun dengannya. Sungguh percayalah!”

Untuk menjadi spesial, buku ini tidak memerlukan komentar dari orang-orang terkenal. Cukup dari teman, kerabat, tetangga sebelah rumah. Nah, setelah tiba di halaman terakhir, sampaikan, sampaikan ke mana-mana seberapa spesial kisah cinta dalam buku ini. Ceritakan kepada mereka.
###
“Tulisan tentang apa yang kerap terjadi di kehidupan kita, yang dibungkus rapi dengan sastra yang indah sehingga terasa senikmat minum kopi... sukses selalu.”
                                                                                    (Mutiara Resti, Ibu rumah tangga)
  
“Kata-katanya selalu bisa membuat pembaca ikut larut di dalamnya. Sebuah karya yang tidak pernah membuat bosan, bahkan ingin terus membacanya berulang kali, lagi, lagi dan lagi”
                                                                 (Astri Nur Wenda, Mahasiswi STIE Ahmad  Dahlan)
 
“Karya yang dipadu dengan gaya bahasa sederhana nan indah. Apa adanya, sehingga membuat para pembaca terbuai di dalam setiap kisah yang terasa begitu nyata. Begitulah bagaimana cerpen ini bisa singgah di hati pembacanya. Karena ia mewakili setiap kisah cinta anak manusia.
                                                                               (Jayanti, Mahasiswi Sastra Inggris asal Riau)                                                                                    
“Tulisan yang mampu mereview masa lalu secara detail."
                                                                   (Latif Syarifudin, Akuntan)

“ ini semua fiksi, tapi ‘feel’nya dapet banget. Terkesan dan teristimewa pada judul, ‘maukah kamu berada satu shaf di belakangku,’ it was amazing words. Satu kata yang paling kuingat pada buku ini, “Aku mencintaimu luar biasa, sedangkan kamu menganggap hadirku hanya sekadar saja. Terrific!”
                                                                               (Silvia Erizca, Apoteker)

“Seperti tenggelam di dalamnya. Ringan, simple, tetapi dapat mewakili yang dirasakan setiap pembacanya.”
                                                                               (Dini Igasari, Karyawati)

“Ditulis menggunakan kata hati, sehingga terasa menyentuh hati.”
                                                                               (Andre Ilham, Mahasiswa S2 Sastra Arab UIN Jakarta)                                                                                                
“Penulis sangat pandai menerjemahkan perasaan melalui kata-kata. Dengan kelihaiannya memadukan kata, membuat pembaca seakan merasa jatuh cinta, rindu, dan galau dalam waktu bersamaanu.”
                                                                               (Dewi Purwanti, Guru Biologi)


“Membaca buku ini mampu membuat patah hati tidak sesedih yang dibayangkan. Membuat melepaskan dan mengikhlaskan menjadi lebih mudah. Membuat jatuh cinta menjadi lebih bijak. Buku yang sangat recommended untuk mengusir galau”
                                                                               (Zaki Khoiruman, Mahasiswa UIN Jakarta)                                                                                    


0 Response to "Cerah dalam Cinta"

Posting Komentar

| Blogger Template by BloggerTheme powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme